Sepuluh tahun yang lalu untuk pertama kali saya membeli dan memakai kamera digital untuk tugas-tugas jurnalistik di media cetak. Sebelumnya saya mengambil foto-berita dengan kamera konvensional, antara lain Nikon FM2, kamera legendaris yang sangat berisik dan berat yang banyak dipakai fotografer media di seluruh dunia.
Waktu itu masih ada keraguan sebagian fotografer Tanah Air, terutama yang sangat menyukai kamera manual seperti saya, apakah foto hasil jepretan digital camera bisa setajam gambar yang dihasilkan oleh cetakan film 35mm alias 135mm yang diciptakan Kodak pada tahun 1934. Dan ternyata bisa, bahkan lebih, karena dibantu dengan teknologi canggih aplikasi pengolah foto semacam Photoshop.
Kelebihan kamera digital dibandingkan kamera manual
- Hemat biaya produksi. Tidak perlu membeli rol film yang hanya memberikan kesempatan menjepret foto maksimal 36 frame. Juga tidak perlu lagi membayar ongkos proses laboratorium mesin cetak, dari cuci-film hingga mencetak di atas kertas foto.
- Efisien dan efektif dari sisi waktu. Apalagi bagi wartawan media cetak, bisa mengejar deadline penerbitan. Peristiwa yang difoto pukul 09.00 malam misalnya, pada pukul 09.30 fotonya sudah bisa sampai di meja redaksi. Tinggal copy foto-fotonya ke komputer lalu dikirim melalui email. Dulu semasih memakai kamera manual, saya sering harus mengirimkan foto ke redaksi besok harinya. Naskah berita terbit lebih dulu, dan fotonya terbit terpisah sehari kemudian.
- Mudah menyimpan arsip foto. Ratusan rol film saya telah rusak, berjamur, dan hilang. Padahal di sana terdapat foto-foto bersejarah, misalnya liputan demonstrasi dan kerusuhan di Balige, Tambunan, Porsea, dan Tarutung menolak pabrik PT. Inti Indorayon Utama yang memakan korban luka dan bahkan nyawa warga.
- Kreativitas tak terbatas. Foto digital bisa diolah dengan beragam software komputer untuk menghasilkan foto seperti apa pun yang diinginkan.
- Mudah digunakan. Tidak perlu menguasai ilmu fotografi secara detail. Orang awam cukup membidik objek gambarnya, tekan-setengah dan tahan sebentar untuk focusing dan metering, lalu jepret. Kalau kurang fokus atau tidak semua objek tertangkap kamera, tinggal ulangi lagi memotret.
- Kecil dan ringan. Kamera digital yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah jenis pocket camera alias kamera saku. Ukurannya hanya selebar dompet atau bahkan ada yang sekecil bungkus rokok. Tidak berat, tidak perlu menghadangnya dengan tali di pundak. Bisa dimasukkan ke saku baju atau celana.
- Murah. Harga kamera digital biasanya semakin murah setiap tahunnya.
Kamera digital paling canggih di dunia Lytro Light Field: fokus foto diatur/diubah setelah dijepret
Teknologi kamera paling baru ini diumumkan beberapa hari yang lalu di situs Lytro. Penciptanya adalah DR. Ren Ng, seorang lelaki berdarah Asia yang masih muda, tamatan PhD dari Universitas Stanford. Ia menyebut kamera digital tercanggih ini dengan nama Light Field Camera.Apa yang dimaksud kamera Light Field?
Secara ringkas dalam bahasa umum: kamera yang mampu merekam banyak sudut dan kedalaman pencahayaan pada sebuah foto.
Kamera tercanggih Lytro, dari penjelasan yang saya baca di situsnya, akan merekam semua hal secara utuh dan lengkap. Misalnya warna, intensitas, dan bahkan arah-vector dari cahaya.
“Ini adalah foto yang hidup [living picture],” kata penemu kamera digital Lytro. “Anda dapat menyetel dan mengubah fokus foto setelah dijepret. Bahkan foto-foto bisa diubah sudut pandangnya antara dua dimensi dan tiga dimensi.”Jadi sangat canggih. Tidak seperti kamera-kamera digital yang kita pakai selama ini, yang hanya mampu memfokus foto saat kita hendak menjepret gambar.
Tidak perlu tekan tombol untuk fokus
Berbeda dengan kamera digital pada umumnya. Kamera Lytro memungkinkan fotografer untuk langsung dan segera menekan tombol pembuka-rana. Dari posisi mati (off) ke posisi stand-by menjepret foto hanya dalam hitungan detik. Sangat cepat. Selamat tinggal shutter-lag!
Harga kamera digital Lytro Light Field
Dia belum menyebutkan berapa harga kamera digital canggih Lytro. “Harganya akan bersaing dengan kamera level-konsumer, tidak akan memberatkan bagi dompet anda,” kata Ren Ng.
Kabar yang terdengar, digital camera ini sudah mulai diproduksi dan dijual menjelang akhir tahun 2011. Modelnya disebut akan bergaya dan ringan, tidak lebih besar dari jenis pocket camera. “Anda harus melihatnya nanti supaya anda percaya,” katanya.
Demonstrasi kecanggihan teknologi kamera digital Light Field bisa anda lihat pada video Youtube di bawah ini.
Mudah-mudahan saja harga kamera digital paling canggih berteknologi Light Field merek Lytro ini tidak berbeda jauh dari harga kebanyakan digital camera di pasaran. Imajinasi fotografer yang tidak terbatas dan kecanggihan Photoshop, dipadukan kamera digital Lytro, akan membuat revolusi di dunia fotografi.
(sumber : http://jararsiahaan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar